Pada dasarnya sistem operasi Android memang mendukung aksesories
penyimpanan eksternal seperti kartu SD, namun aksesoris ini secara default
terbatas hanya mendukung penyimpanan file biasa, karena diharapkan dapat
melindungi pengguna dari kehilangan data. Android 6.0 memperkenalkan kemampuan
untuk mengadaptasi media penyimpanan eksternal seperti halnya penyimpanan
internal.
Ketika media penyimpanan eksternal dipasang, akan diformat
dan dienkripsi untuk menjadi bagian dari perangkat Android dan hanya bisa digunakan
pada perangkat tersebut. Karena telah terkunci pada perangkat tersebut, dan
dapat digunakan untuk menyimpan aplikasi dan data pribadi dengan aman.
Ketika pengguna memasukkan media penyimpanan baru dilokasi
adoptable storage, Android akan meminta apakah akan memilih sebagai adoptable storage
yang kemudian diformat dan dienkripsi atau tetap menjadi media penyimpanan
biasa. Jika pengguna memilih untuk mengadaptasi
penyimpanan, maka platform akan memindahkan media penyimpanan bersama ke
media penyimpanan baru.
Aplikasi dapat dipindahkan ke tempat penyimpanan adoptable, jika
aplikasi telah mendukung fitur tersebut, ditandai dengan adanya atribut
android:installLocation. Pemasangan aplikasi yang mendukung fitur tersebut
secara otomatis akan ditempatkan pada ruang penyimpanan yang paling bebas.
Pengguna dapat memindahkan aplikasi antar media penyimpanan dalam
Settings/Pengaturan. Aplikasi yang
tersimpan pada adoptable storage akan diingat jika media penyimpanan dicabut,
dan akan kembali ketika media dimasukkan kembali.
Keamanan
Platform ini secara acak akan menghasilkan key enkripsi
untuk setiap perangkat yang diadaptasi, dan menyimpannya pada memori internal.
Hal ini akan membuat media yang diadaptasi akan aman seperti halnya penyimpanan
internal. Key tersebut berbasis perangkat yang diaptasi berdasarkan partisi
GUID. Pengenkripsian menggunakan dm-crypt dikonfigurasi dengan algoritma aes-cbc-essiv:sha256
dan key berukuran 128 bit.
Layout on-disk dari perangkat yang diadaptasi mencerminkan
data partisi internal, termasuk SELinux, dll. Ketika perangkat mendukung
multi-user, maka penyimpanan yang diadaptasi juga mendukung multi-user sesuai
dengan tinkatan pada penyimpanan internal.
Karena isi dari perangkat adopted starege sangat terkait
dengan perangkat yang diadaptasi. Key enkripsi tidak boleh diambil dari
perangkat yang mirip, oleh karena itu media penyimpanan tidak boleh dipasang di
tempat lain.
Kinerja dan Stabilitas
Tempatkanlah pada media penyimpanan eksternal yang aman. Seperti
slot disamping baterai atau dibalik tutup pelindung. Pertimbangkan sebelum
sebelum mengadaptasi untuk menhindari kehilangan data. Sebaiknya perangkat USB
yang terhubung ke ponsel atau tablet jangan pernah dipakai untuk diadaptasi.
Kecuali seperti penyimpanan USB eksternal yang terhubung ke perangkat TV
canggih, karena biasanya TV jarang dipindah-pindah.
Ketika penggguna mengadaptasi media penyimpanan baru, sistem
akan membandingkan dengan penyimpanan internal. Jika penyimpanan baru lebih
lambat dari penyimpanan internal maka sistem akan memperingatkan jika diadaptasi penyimpanan
dapat menjadi lambat digunakan. Patokan tersebut berdasarkan I/O aplikasi
Android populer. Saat ini AOSP hanya akan memperingatkan, tapi produsen
perangkat mungkin bias merubahnya seperti menolak jika kartu memori yang akan
digunakan sangat lambat.
Penyimpanan yang akan diadaptasi harus diformat dengan sistem
file yang mendukung hak akses POSIX dan atribut extended, Seperti ext4 atau
f2fs. Untuk kinerja terbaik, sistem file f2fs direkomendasikan untuk
penyimpanan berbasis flash.
Ketika dalam periode perawatan, isu-isu platform FI_TRIM
untuk media yang diadaptasi seperti itu hanya untuk penyimpanan internal.
Spesifikasi kartu sd saat ini tidak mendukung perintah DISCARD, tetapi kernel,
bukannya jatuh kembali ke perintah ERASE, yang mana firmware kartu sd dapat
memilih menggunakan tujuan optimasi.
*Diambil dan diterjemahkan dari android.com
EmoticonEmoticon