Flash Redmi 3S Via Win 7 32 bit

Flash Redmi 3S Via Win 7 32 bit

10:32:00 AM 0
Maaf sebelumnya kalo lancang ane buat doc ini.
Cuma mau share berdasarkan pengalaman sendiri dan semoga bisa ngebantu yg masih kesulitan mau pindah dari ROM distri ke Official, sebenarnya sama saja dengan tutor yg sudah ada, hanya berbeda di MiFlash Saja.
Tolong Baca Perlahan dan ikuti Step by Step nya dengan hati-hati
Do With Your Own Risk (Resiko Ditanggung Sendiri)
Okeh langsung aja.
Bahan - Bahan :
Persiapan :
- Download Semua bahan yg diperlukan
-Install Mi PC Suite dan MiFlash Tools BETA
-Ekstrak ROM yg sudah di download tadi
-Aktifkan USB Debugging
Caranya : Buka Settings - About Phone - Klik 7kali pada bagian MIUI Version sampai muncul tulisan ‘you are developers now’ - Kembali ke settings - Pilih Additional settings - Developers Settings - Lalu Aktifkan USB Debugging
Proses Eksekusi :
  • Matikan Hp
  • Pada Keadaan Hp mati, Tekan Tombol Volume UP + Tombol Power sampai Muncul Logo Mi, lalu Lepaskan.
  • Muncul tampilan pilihan, lalu Pilih DOWNLOAD, layar Hp akan menjadi Blank dan telah sukses masuk DOWNLOAD MODE
  • Colokkan Kabel Data ke PC dan Hp, Nanti akan otomatis Menginstall Driver dengan keterangan Driver “ Qualcomm HS-USB QDLoader 9008 “
Untuk Memastikan Driver sudah Terdeteksi dan benar, Buka Device Manager di PC anda, lalu pilih  Ports (COM & LPT) , Pastikan Driver Terdeteksi “ Qualcomm HS-USB QDLoader 9008 “
  • Buka MiFlash Tools Beta yg sudah diinstall tadi dengan cara Run As Administrator. (Jika Tidak ada di Start Menu coba anda Masuk ke C:\XiaoMi\XiaoMiFlash lalu pilih XiaoMiFlash.exe dengan klik kanan lalu pilih Run As Administrator)
  • Setelah masuk MiFlash, Klik Broswe lalu Pilih Folder yg Berisi ROM hasil Ekstrak tadi
  • Klik Refresh Pada MiFlash bila device belum Terdeteksi
  • Lalu Pilih Save Userdata pada bagian Pojok Kanan Bawah MiFlash
  • Dan terakhir Klik Flash
Tinggal Menunggu Proses Flashing selesai, HARAP SABAR jika melihat Progress bar maju mundur atau tidak maju-maju, karena saya pun memakan Waktu hingga hampir 30 Menit pada saat Proses Flashing.
Setelah Proses Flashing Selesai, tinggal reboot hp kita dengan menekan Tombol power sampai hp bergetar dan menyala.
Selanjutnya tinggal menunggu proses booting selesai, akan memakan waktu beberapa menit, tunggu saja sampai masuk ke menu utama.

SELAMAT!!! Hp anda sudah berhasil pindah ke ROM Official dan dapat melanjutkan ke proses UnlockBootloader dengan menunggu konfirmasi terlebih dahulu dari pihak Xiaomi.
Sekian Tutorial Untuk Flashing Redmi 3S menggunakan Windows 7 32Bit, Lebih kurangnya silahkan ditanyakan di komentar, saya hanya berbagi pengalaman untuk membantu rekan-rekan disini, semoga bermanfaat.

Thanks To :
-Allah SWT
-All member Group Xiaomi Redmi 3S
-Agan Ahmad Fauzin untuk tutorial Awal nya
Salam Oprek

By : Joni Dionoda Source : REDMI 3S INDONESIA  
Mau beli hape Xiaomi? Di sini saja.
Fenomena Cendekiawan Bekerja Di Luar Negeri

Fenomena Cendekiawan Bekerja Di Luar Negeri

Admin 8:46:00 AM 0
Oleh : Prof. Andy Bangkit, Ph.D.

::berani melamar, berani nyiapin mahar::

entah kenapa jadi teringat cerita teman-teman yang dulu lebih dulu "diadopsi" oleh universitas-universitas di luar negeri...cerita yang saya dengar ketika saya masih lucu dan imut sebagai mahasiswa doktoral dulu...

sebagian besar dari mereka "diadopsi" sesaat setelah lulus...dan yang mengadopsi bahkan datang langsung ke mereka di kampus-kampus. Bukan orang sembarangan yang datang...wakil rektor, dekan, dan sebagainya...orang-orang yang di institusi mereka memiliki bargaining politik kampus yang kuat yang siap menjadi "backing" dalam proses "adopsi" tersebut....

ketika datang e-mail tawaran untuk saya mengajar di Nagoya Univ dulu pun sebenarnya sama...dosen yang "melamar" saya sudah memiliki senjata berupa surat-surat dari rektor dan sebagainya, dan profesor saya (yang saat itu menjadi penghubung...mak comblangnya...) berkata: Prof H ini yang selanjutnya akan menjadi suporter kamu selama proses peninjauan senat di sana nanti...

di luar negeri, ketika mereka hendak "merampok" otak-otak orang asing sudah siap dengan sesiap-siapnya...

beberapa waktu yang lalu ketika saya diberi kesempatan diskusi dengan mahasiswa-mahasiswa di almamater saya, Hiroshima University, muncul pertanyaan dari salah satu peserta: Pak, saya dengar Bapak dulu "terusir" dari salah satu PTN di Indonesia ya pak? Segera saya tanya: Dengar dari mana? (karena seingat saya, saya ndak pernah cerita-cerita...) "Ya dengar-dengar aja pak...", begitu jawabnya.
 
Akhirnya saya jawab, "dulu ketika saya hampir lulus doktoral, sensei saya sudah menawarkan untuk menjadi pengajar di sebuah PTN di Jepang...bahkan PTNnya sudah siap...tapi kemudian ada email dari salah seorang dosen di PTN di Indonesia yang menulis: Pulang saja dulu, nanti kerjaan mestinya ada di sini (di kampus tersebut)....sehingga akhirnya saya memutuskan pulang dan meninggalkan tawaran mengajar di PTN di Jepang. Sensei saya juga dulu dengan berat hati melepas saya pulang sambil berkata: Kalau di sana memang lebih dibutuhkan, ya pulang ndak papa....(bagi yang friend dengan FB saya sejak saya kuliah pasca insyaAllah tahu kejadian ini...)

Tapi apa dikata, takdir berjalan lain. Sesampainya saya di Indonesia dan kemudian menghadap dosen tersebut di ruangannya yang megah....beliau langsung menjawab: Maaf Andi kita lagi ndak ada lowongan...ya begitulah...saya dipulangkan untuk mendengar kata-kata "maaf ndak ada lowongan"...

Tapi, saya sudah menduga akan terjadi hal ini....(terima kasih kepada pak Totok, korban dari PTN yang sama yang kembali lagi ke Jepang dan menceritakan semua kejadian yg beliau alami sehingga saya bisa persiapan...) sehingga diam-diam saya juga mengajukan lamaran ke sebuah PTS di dekat rumah di Salatiga dan diterima, sehingga shock saya sedikit terobati. PTS tersebut adalah Universitas Dian Nuswantoro di Semarang.

Kembali ke laptop, kalau universitas di LN sangat siap luar dalam ketika mereka berani menawar otak-otak yang berceceran di LN, maka kalau universitas di Indonesia agaknya berbudaya lain. Selama di Udinus Semarang, tidak jarang saya menerima tawaran dari berbagai PTN untuk bergabung dengan mereka...tapi ternyata hampir kesemuanya hanya "perayu ulung" yang tidak berani "mengkhitbah"...meski begitu, ada satu PTN yang menunjukkan keseriusannya sejak dulu...

Dan semenjak di Nagoya Univ ini, tidak jarang saya menerima ajakan bergabung, baik dengan univ di Indonesia maupun di LN....tapi ternyata kadang-kadang saya lihat, pola tersebut masih sama...yang di Indonesia kadang berani "melamar" tapi ndak berani "menyiapkan mahar"...
‪#‎DahGituAja‬

Segede Gaban

Admin 8:28:00 AM 0
Apakah diantara kalian pernah mendengar atau membaca istilah "segede gaban"?

Gaban adalah nama yang diambil dari Uchuu Keiji Gavan (Inggris: Space Sheriff Gavan, Indonesia: Space Cop Gabin), adalah seri pertama Metal Hero yang ditayangkan di TV Asahi Jepang dari tanggal 5 Maret 1982 sampai dengan tanggal 25 Februari 1983.

Mungkin diantara kita tidak banyak yang mengetahui jika dulu pada tahun 80an sampai 90an di taman rekreasi dunia fantasi (Dufan) terdapat patung raksasa dari tokoh serial diatas atau yang sering disebut gaban. Patung tersebut diperkirakan setinggi 11 meter yang berada di tengah-tengah Dufan.

Dan mungkin juga dari pengunjung Dufan tersebut gaban menjadi terkenal, sehingga muncul istilah "SEGEDE GABAN" untuk mengidentifikasi sesuatu yang berukuran besar.

Kini patung tersebut sudah tidak ada lagi di Dufan, namun gaban akan terkenang dengan istilahnya yaitu "SEGEDE GABAN".

Surat buat Rio Haryanto - Pembalap F1

Surat buat Rio Haryanto - Pembalap F1

Admin 9:56:00 AM 0
Apakabar, Rio?

Masih di Merbourne-nya?

Ini Bang Pesal yang poto-poto di kantor sama kau bulan lalu.

Mudah-mudahan sehat-sehat saja ya. Jangan kau begadang. Juga jangan tenggak anggur disana. Jangan tiru abangmu ini waktu muda. Tiap hari teguk step atau kamput. Kayak spiritus rasanya. Rusaknya abang ini.

Merinding abang lihat penampilan kau itu, bah. Paten kali kulihat. Gantengnyaaa.. Jeges. Orang sekampung melongo liat kau, Rio. Cemana pulak bisa orang Solo masuk F1. Salut abang, Dek.
Jangan kecil hati kau gak sampe habis semalam di sirkuit. Yang penting sudah kau injak aspalnya tu. Di Australia lagi. Bukan di Sentul. Mana bisa sembarang orang kayak abang bisa kesitu. Kau ingat itu

Abang hanya ingatkan, jangan dengar kali suara orang di sini. Abang tengok banyak kali cerita orang itu. Dianggapnya mudah bisa maen disitu. Gak ada otaknya orang tu semua. Macam pande kali dia itu. Bawak slow saja, Dek.

Orang itu nampak kali gak pernah berjuang. Mau enaknya saja. Cemana laa. Orang itu banyak jadi anggota DPRD, ijazahnya persamaan nya. Mocok-mocoknya kerjanya dulu. Masuk parte, entah apa prestasinya. Dipilih kawan-kawannya itu. Jadilah dia masuk gedung DPRD. Petantang-petenteng pulak. Belum tentu dia itu hapal Undang-undang. Cuma lagaknya saja banyak.

Rio, hari ini banyak berita kau di koran dan tipi. Tapi abang nasihati kau. kalau baca ulasannya, jangan la bawak kali masuk ke hati. Banyak tak bagusnya itu. Melecehkan saja isinya. Pening kepala kita. Semua maunya ribut. Yang bagus pun ditulis ancur. Tak syor kita bacanya. Mungkin kayak gitu yang diajari mamaknya sejak kecil. Ngertilah kau ya.

Dek, apapun kata orang, abang salut sama kau. Mana ada orang Indonesia bisa masuk F1, selain kau. Alamak jang. Masuk MURI lah itu nanti. Perjuangan kau tak bisalah rasanya abang tiru. Susah itu

Abang dengar, mogoknya kendaraan kau. Itu bukan silap kaunya itu. Kerjaan si Manor nya itu. Tak beres. Nanti-nanti ingatkan dia, jangan bikin ilang syor terus

Tapi abang tengok, biasanya pembalap itu gagal. Abang rasa, jagonya kau nyupir. Cuma nasib saja kemarin gak habis kau tanding. Si Schumacher saja pernah sial. Si Lewis juga pernahnya mobilnya rusak. Biasanya itu. Malah ada yang belum start saja sudah mogok dia. Kayak si Keviyat. Padahal si Putin sponsornya. Tak jaminan la. Gak usah suntuk kau. Masalah gelleng itu.

Abang kemarin agak was-was juga. Takut abang kau kecelakaan di lapangan. Mau kemana muka abang dan orang kampung kalau kek gitu. Ternyata paten kali kau itu bah. Tak ada kau senggol orang. Untung tak kau tiru metromini di jakarta. Semua mau disenggol. Ada celah dikit di jalan langsung sorong kepala. Badannya pasti masuk nanti. Itu pikiran sopirnya. Betul-betul abang takut kau tiru sopir metromini. Meskipun tak semua sopirnya jelek. Bang Ucok abang rasa bagusnya cara nyupirnya. Tenang kulihat. Mungkin karena iparnya jadi keneknya barangkali. Cuma abang pikir-pikir, mobil balap kau kek mirip warnanya sama metromini. Cemana bisa begitu? Mudah-mudahan salah tengok saja abang ni

Eh, ternyata si Alonso yang berantam mobilnya sama si Guterez. Baguslah kau tak ikut-ikut orang itu betekak di lapangan. Memang sudah cocok kau jadi pembalap di F1 tu. Bukan abang itu yang ngomong. Abang baca, kalok gak profesional manalah bisa ikut balapan kek gitu. Apalagi kalau tak silap, gak ada KKN di F1. Itu bedanya dengan balapan jadi pengurus parte. Ada bapak, binik, anak, menantu, ipar, adek, entah siapanya lagi. Masuk semua jadi pengurus. Bapak diganti anak biasanya disini. Akhirnya kena narkoba dia. Ada contohnya itu.

Cuma abang pesan, janganlah kau kesana-kemari cari dana untuk bisa maen lagi di sirkuit lain. Aneh aja abang rasa. Kau serius saja mikirkan lomba. Untuk cari dana biar elit yang pake safari itu yang urus. Kau gak usah takut. Abang tengok sudah banyak pejabat poto-poto sama kau. Abang rasa, maulah orang itu ngasih kau duitnya. 100 milyard gak ada artinya sama orang tu. Kawan-kawannya malah ada yang korupsi trilyunan. Biasa-biasa saja nya abang lihat orang itu. Kayak tak merasa berdosa semua. Di tipi masih bisa ketawa-ketawa. Tak ada takutnya. Tapi abang rasa, putih juga tapak kakinya. Kembut juga dia itu. Cuma dasar pemain, bisa dia bersandiwara.

Abang mau tanya, cemananya dana yang kau minta itu? Sudahnya terkumpul? Abang salut sama PERTAMINA mau nyumbang banyak untuk kau. Pantas memang kita jaga PERTAMINA. Mereka rupanya menolong sejak di lomba-lomba kau selama ini. Cuma herannya begitu kau masuk F1, kok banyak kali yang mau dekat kau? Minta poto lah. Minta didatangi. Adanya orang tu ngasih duit ke kau? Kalau gak, bengis kali lah hati orang itu. Model pencitraan pulak yang dipakainya. Entah siapa yang ditirunya.

Okelah ya Rio. Abang tunggu kabar kau. Abang dengar kau tanding nanti di Bahrain. Kalau tak silap abang, masih ada 20 pertandingan lagi. Alamak, hebatnya. Abang tak maksa kau juara. Beratlah. Tapi abang berdoa kau bisa buat lagu Indonesia Raya nanti dinyanyikan. Cuma jangan lupa kau bawa kasetnya. Takutnya panitia tak punya pulak. Ancur nanti acaranya kalau kau juara tak siap lagunya. Tak sedap kita nengoknya. Kau bawa saja kasetnya. Abang rasa tak apa-apanya itu.

Jangan lupa kalau kau lagi duduk-duduk sama orang Manor, dikit-dikit kau bilang la, jangan banyak kali mintak duit orang tu. Bilang aja, sekarang ini nama MANOR saja sudah terkenal di sini. Omak-omak, Opung, semua dongan tahu kau pake bendera Manor. Sangkin terkenalnya, orang lupa sama kasus BLBI, Mafia Migas, Sumber Waras, Sinabung. Sebentar lagi genset di kampung abang jadi laris. Manalah mau orang kampung tak liat kau tanding. Disini seringnya mati lampu.
Jadi bertandinglah kau baek-baek ya. Jangan jujur kali kau di lapangan. Sekali-sekali kau gertak mereka. Kasih sikit pancingan. Kalau sudah jiper, ada harapan kau ditakuti. Coba kau bilang dulu ke mereka, berani gak nyopir di jakarta. Kalau bisa pagi-pagi suruh dia datang di jalanan kota. Biar mati bediri dia

Abang rasa, kalau kau sudah sering masuk tipi, citra Indonesia pasti mantap. Bisa-bisa investor datang bawa duit kesini. Bukan kayak investor yang kemaren dulu. Apanya bawa duit banyak. Dia hanya berusaha dapat ijin disini, lalu pinjam duit di bank disini yang berafiliasi ke negaranya. Bedangkiknya lagi dia itu. Yang dijaminkan malah aset milik bangsa kita. Entah apa yang dipikirkan elit negeri kita soal ini.

Tapi jangan kau urus soal ini, Rio. Biarlah orang lain saja. Kau biar jadi contoh cemana jadi profesional yang fokus. Fokus fokus fokus. Bukan sekedar kerja kerja kerja. Ingatnya kau itu?
Seginilah surat abang ya. Sudah capek abang nulisnya. Tapi ini karena abang bangga sama kau, Rio

Nanti kalau kau ke medan, jangan lupa kontek-kontek abang. Nanti abang jemput pake sudaco. Kalau gak naik betor. Kita raun-raun. Pasti banyak yang panggil-panggil kau. Abang pun senang lah.
Oke, salam juga dari kawan abang. Si Gundur, si Leman, si Bujing, si Torang, si Alder, si Lokot sama si Lian Kepinding. Itu semua kedan abang di medan. Dongan sabutuha.
Itu saja ya. Jangan bosan kau baca surat abang ni.


Medan Pulo Brayan, 20 Maret 2016

Salam, si Pesal Nameda
(Faisal Yusuf Rasyid - Anak Medan)

Sumber: Faisal Yusuf Rasyid
Fallacy Bagian 8: Guilt by Association

Fallacy Bagian 8: Guilt by Association

9:47:00 AM 0
Artikel Serial Logical Fallacy

Oleh: Ristiyan Ragil


Logical Fallacy #8: Guilt by Association
Dianggap ikut "bersalah" karena asosiasi atau kesamaan tertentu.

Contohnya:
- X seorang wanita sunda. Dia orang yang materialistis.
- Y juga wanita sunda.

Kesimpulan: Y juga materialistis.

Contoh di atas juga bisa digolongan sebagai fallacy of hasty generalization alias generalisasi yang terburu-buru.

Silakan kaitkan dengan yang sedang hangat di timeline Anda. Kalau ada yang seperti itu, gelar sarjana tidaklah menyelamatkannya dari kedunguan berpikir.



Sumber: status fb Ristiyan Ragil P