Artikel Serial Logical Fallacy
Oleh: Ristiyan Ragil
Fallacy #7: Tu Quoque
Anda menghindari kritik dengan membalikkan kritik tersebut kepada penuduh. Dengan kata lain, Anda menjawab kritik dengan kritikan balik.
Cara baca: tu-kuo-ki.
Secara harfiah diterjemahkan sebagai 'Kamu juga!'. Kesalahan ini umum digunakan sebagai pengalihan yang efektif karena mengubah tertuduh yang harusnya membela diri menjadi fokus ke penuduh sendiri.
Cara ini merupakan taktik efektif menghindari menjawab argumen orang lain berupa kritik - dengan memutar tuduhannya kembali kepada penuduh, sehingga tertuduh tidak perlu menjawab tuduhan itu.
Contoh:
A: "Sabar kalau menghadapi anak tu.."
B: "Jangan nasehatin sabar kalau kamu sendiri saja baru kemarin marahin anakmu"
Padahal nasehatnya benar, anjuran untuk bersabar. Tapi ditolak karena yang menasehati dianggap tidak konsekuen dengan nasehatnya sendiri. Ini sebuah kesalahan.
Contoh lain:
Cepi: "Jangan merokok lah..Gak baik buat kesehatan"
Dudi: "Gak usah jauh2 ke saya deh, lha itu bapakmu masih merokok, kok tidak kau nasehati?"
Dudi menolak nasehat Cepi dengan cara mengkritik balik sehingga gantian Cepi yang menjadi pihak yang harus menjawab.
Contoh semisal:
"Kenapa bapak cuma menilang saya? Lha itu yang tadi gak pakai helm bapak biarkan lewat"
"Kenapa plastik untuk wadah belanja dikurangi, sedangkan plastik untuk kemasan sabun malah dibiarkan?"
(Ok mas, nanti usul saja ke perusahaannya agar sabun cair atau sabun cuci piring dibungkus pakai kertas. ok?)
dan lain-lain.
Oh iya, fallacy ini juga sering disebut dengan appeal to hipocrisy
Sumber: status fb Ristiyan Ragil P
Oleh: Ristiyan Ragil
Fallacy #7: Tu Quoque
Anda menghindari kritik dengan membalikkan kritik tersebut kepada penuduh. Dengan kata lain, Anda menjawab kritik dengan kritikan balik.
Cara baca: tu-kuo-ki.
Secara harfiah diterjemahkan sebagai 'Kamu juga!'. Kesalahan ini umum digunakan sebagai pengalihan yang efektif karena mengubah tertuduh yang harusnya membela diri menjadi fokus ke penuduh sendiri.
Cara ini merupakan taktik efektif menghindari menjawab argumen orang lain berupa kritik - dengan memutar tuduhannya kembali kepada penuduh, sehingga tertuduh tidak perlu menjawab tuduhan itu.
Contoh:
A: "Sabar kalau menghadapi anak tu.."
B: "Jangan nasehatin sabar kalau kamu sendiri saja baru kemarin marahin anakmu"
Padahal nasehatnya benar, anjuran untuk bersabar. Tapi ditolak karena yang menasehati dianggap tidak konsekuen dengan nasehatnya sendiri. Ini sebuah kesalahan.
Contoh lain:
Cepi: "Jangan merokok lah..Gak baik buat kesehatan"
Dudi: "Gak usah jauh2 ke saya deh, lha itu bapakmu masih merokok, kok tidak kau nasehati?"
Dudi menolak nasehat Cepi dengan cara mengkritik balik sehingga gantian Cepi yang menjadi pihak yang harus menjawab.
Contoh semisal:
"Kenapa bapak cuma menilang saya? Lha itu yang tadi gak pakai helm bapak biarkan lewat"
"Kenapa plastik untuk wadah belanja dikurangi, sedangkan plastik untuk kemasan sabun malah dibiarkan?"
(Ok mas, nanti usul saja ke perusahaannya agar sabun cair atau sabun cuci piring dibungkus pakai kertas. ok?)
dan lain-lain.
Oh iya, fallacy ini juga sering disebut dengan appeal to hipocrisy
Sumber: status fb Ristiyan Ragil P