Fallacy Bagian 1: Strawman

8:53:00 PM
Artikel Serial Logical Fallacy

Oleh: Ristiyan Ragil


Fallacy #1: Strawman
Yaitu, Anda menyalahartikan argumen seseorang agar argumen tersebut lebih mudah diserang. Anda melebih-lebihkan, menyalahartikan, atau bahkan secara total memalsukan argumen seseorang, sehingga lebih mudah untuk membuktikan bahwa pendapat Anda-lah yang rasional atau benar. Strawman termasuk perbuatan dusta yang membahayakan pelakunya.

Contoh:
A: Jangan memprovokasi orang untuk menjelek-jelekkan pemerintah, meng-ghibah pemerintah,
B: Mosok mengkritik saja tidak boleh.

Dalam hal ini B telah melakukan strawan karena A tidak pernah berbicara tentang mengkritik, akan tetapi bicara tentang memprovokasi, menjelekkan, dan meng-ghibah pemerintah. Sedangkan kita tahu bersama bahwa mengkritik itu tentu jauh berbeda dengan memprovokasi, ghibah, dsb.

Syaikh Muqbil termasuk yang melemahkan hadits tentang perintah menasehati pemerintah secara empat mata, akan tetapi beliau dengan bashirahnya tetap membedakan antara kritik terbuka dengan provokasi. Kata beliau:

وفرق بين أن تقوم وتنكر على المنبر أعمال الحاكم المخالفة للكتاب والسنة، وبين أن تستثير الناس على الخروج عليه، فالاستثارة لا تجوز إلا أن نرى كفرًا بواحًا،

"Patut dibedakan antara mengingkari kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyelisihi al Qur'an dan sunnah di atas podium dengan melakukan agitasi agar rakyat memberontak terhadap pemerintah. Agitasi untuk memberontak itu tidak diperbolehkan kecuali jika kita melihat pemerintah memiliki kekafiran yang nyata."

Sumber: status fb Ristiyan Ragil P

Artikel Terkait

Previous
Next Post »